Rabu, 25 Juni 2008

Mengelola Perubahan

Mengelola Perubahan

Bahwa setiap perubahan yang dilakukan oleh perusahaan tentu akan membawa dampak bagi karyawannya, baik positif maupun negative sehingga akan ada resistensi terhadap perubahan itu sendiri, namun yang terpenting dari itu adalah bagaimana kita mampu mengelola perubahan sehingga proses perubahan dapat berjalan dengan baik. Ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai resistensi yang mungkin bakal terjadi pada saat proses perubahan itu berjalan. Ada 3 (tiga) jenis resistensi yang biasanya terjadi yaitu :

  1. Tidak tahu (not knowing) bahwa proses perubahan sedang berjalan.
  2. Tidak mampu (not able) untuk mengikuti perubahan
  3. Tidak mau (not willing) untuk melakukan perubahan

Selanjutnya apabila kita ingin melakukan perubahan pada perusahaan, ada beberapa prinsip mengenai perubahan yang menjadi acuan kita untuk merencanakan perubahan itu dan beberapa prinsip itu adalah :

  1. Perubahan adalah sebuah proses yang dapat dimungkinkan (enabled)
  2. Proses perubahan harus dikaitkan dengan tujuan bisnis
  3. Membangun kapasitas untuk berubah adalah suatu urgensi strategic
  4. Membangun kapasitas untuk berubah adalah suatu proses evaluasi
  5. Proses-proses perubahan yang efektif membutuhkan sudut pandang organisasi secara sistematik
  6. Proses perubahan melibatkan baik transisi organisasi maupun personal/individual
  7. Perubahan prilaku adalah suatu fungsi dari suatu kebutuhan dan muncul pada tingkat emosional bukan intelektual
  8. Resistensi pada perubahan adalah reaksi yang dapat diprediksi pada proses emosional dan bergantung pada persepsi individual mengenai situasi perubahan
  9. CE best practices yang dimanfaatkan dengan baik dapat membantu sebagian besar proses perubahan yang berhasil
  10. Strategi perubahan selalu bersifat situasional

Ada beberapa fase yang biasanya terjadi dan dialami oleh para pegawai, sehingga para pengelola harus sudah dapat mengantisipasi fase-fase ini. Fase- fase dimaksud adalah :

Ending – ketidakpastian – fase positif ; gembira, antisipasi

Fase negatif; bingung,frustrasi,menarik diri,mengingkari

Neutral Zone – Keraguan – fase positif ; kreativitas,inovasi

Fase negative; kecemasan,resistensi,bingung

Ada eksplore menuju beginning

Beginning – Komitmen – fase positif ; Energi tinggi,pencapaian,learning

Fase negative; Lega,tidak tahu,ambivalen

Pada fase ending ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian yakni

- Mengidentifikasi siapa yang akan terkena dampak “negative” perubahan

- Jangan kaget apabila orang-orang beraksi berlebihan

- Mengakui kemungkinan adanya dampak “negative perubahan secara terbuka dan simpatik

- Bersiap untuk menerima tanda-tanda keluhan

- Mengkompensasi mereka yang terkena dampak “negative “ perubahan

- Secara terus menerus memberikan informasi kepada karyawan (komunikasi)

- Mendifinisikan apa yang sudah berlaku dan yang tidak berlaku lagi

- Menghormati masa lalu

- Tunjukkan bahwa apa yang dulu dianggap penting akan tetap dilanjutkan

Fase Neutral zone :

- Menerima situasi yang baru sebagai hal yang biasa

- Mendefinisikan kembali situasi yang baru

- Membuat system sementara/transisi

- Memperkuat hubungan kerjasama di dalam kelompok

- Gunakan tim yang memonitor transisi perubahan

Fase Beginning

- Membangun awal yang baru:

1. Tujuan

2. Rencana

3. Gambaran masa depan

4. Bagian yang akan diperankan

- Memperkuat awal yang baru :

1. Konsisten

2. Memastikan keberhasilan yang cepat

3. Menyimbolkan suatu identitas baru

4. Merayakan keberhasilan

Dengan mengetahui dampak yang bakal terjadi pada para pegawai akibat adanya perubahan, maka bagaimana kita sebagai pengelola dapat mengantisipasi dampak tersebut sebagai bagian dari proses perubahan,

Tidak ada komentar: