Jumat, 06 Mei 2011

Keunggulan dalam Dunia Pendidikan

Di era tahun 90 an, sering terdengar bahkan hampir setiap hari kita mendengar mengenai berdirinya sekolah-sekolah unggulan, baik yang didirikan di kota-kota besar di Pulau Jawa ataupun didaerah-daerah tertentu di luar Pulau Jawa dan sekolah-sekolah ini tumbuh bak jamur di musim hujan. intinya semua menginginkan bahwa sekolah yang mereka dirikan merupakan sekolah yang terunggul dari sekolah lain dan mereka yang menginginkan dan bercita-cita seperti itu adalah pihak pemerintah maupun pihak swasta yang bernaung dibawah bendera yayasan tertentu.

Sebuah pengalaman menarik ketika penulis pernah tinggal disebuah Kabupaten di Sumatera dan Kabupaten ini terletak jauh dari ibukota Propinsi kurang lebih 200 Km dan disitu berdiri sebuah sekolah menengah umum negeri dan sekolah ini hanya satu-satunya yang dikelola pemerintah sementara yang lain didirikan oleh yayasan agama. Ketika mereka mengklaim bahwa sekolah ini menjadi sekolah unggulan, penulis mencoba menelusuri untuk melihat apa yang menjadi keunggulan sekolah tersebut dibanding sekolah lainnya yang ada di Kabupaten itu, ternyata apa yang disebut keunggulannya adalah bertambahnya waktu keberadaan siswa di sekolah yaitu dari pagi sampai dengan sore, bertambahnya waktu karena para siswa diberi pelajaran ekstrakulikuler yang beragam namun dengan fasilitas yang seadanya sementara dari sisi program pengajaran (Proses Belajar Mangajar) tidak terlalu ada yang patut diunggulkan karena semua berjalan sesuai normatif. Secara kasat mata memang boleh dikatakan sekolah itu menjadi unggul dibanding sekolah lain yang ada disitu tetapi itu bukan patokan atau acuan yang riil karena jelas sekolah yang lain berjalan apa adanya karena tidak didukung finansial yang berlebihan dibanding sekolah negeri, sehingga keunggulan sekolah itu menjadi sesuatu yang relatif artinya jika sekolah lain diberikan fasilitas dan dana yang sama apakah sekolah negeri itu menjadi unggul dibanding yang lain, jawabannya belum tentu.

Jadi apa sebenarnya yang membuat sekolah menjadi unggul atau mempunyai keunggulan, tentu kita harus punya parameter atau ukuran yang jelas agar sekolah yang mempunyai keunggulan itu telah memenuhi semua syarat berupa parameter atau ukuran yang ditetapkan dan dilakukan seleksi oleh tim yang independen. Lalu apa yang menjadi parameter atau ukurannya, hal itu akan kita dapatkan pada alinea dibawah, tetapi yang jelas kita seharusnya tidak menerima begitu saja kata “unggul” jika itu dilontarkan oleh sekolah itu sendiri atau para pendirinya karena biasanya pada saat ini banyak orang yang mendirikan sekolah hanya berorientasi untuk kepentingan bisnis semata. Namun harus diakui ada juga para konglomerat yang peduli akan pendidikan bangsa ini dan menyisihkan sebagian dari hartanya untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

Apa saja parameter atau ukurannya,agar kita menilai jika sebuah sekolah atau lembaga pendidikan itu dapat dikatakan mempunyai keunggulan, yaitu :

  1. Mutu;yang menjadi acuannya adalah tingkat kelulusan yang relatif tinggi dan nilai kelulusan sesuai standar Nasional, adanya peserta didik yang mempunyai prestasi di bidang akademis baik tingkat Nasional maupun Internasional (pendidikan formal), sementara untuk kejuruan dan lembaga non formal, lulusannya 90 % berhasil diserap oleh perusahaan maupun membuka usaha sendiri.
  2. Metoda; Pemberian materi program pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap daya serap peserta pendidikan terutama bila metoda yang digunakan sangat berbeda dengan metode yang saat ini banyak diaplikasikan oleh pendidikan formal sejenis.
  3. Program Pendidikan; akan sangat memberikan nilai yang lebih apabila program pendidikan merupakan program yang unik dan jarang namun merupakan sesuatu yang dibutuhkan saat ini serta merupakan harapan di masa depan pada bangsa ini.
  4. Biaya rendah,mutu tinggi; jika lembaga itu mendapat suntikan dana dari instansi lain (non pemerintah/departemen) baik untuk lembaganya maupun para pesertanya (bea siswa), dana itu diberikan karena peran lembaga pendidikan ini sangat strategis atau juga karena kemampuan lembaga itu dalam mencari dana sendiri melalui afiliasi industri atau kerjasama pengembangan dengan institusi lainnya.
  5. Fasilitas; Penggunaan yang maksimal untuk seluruh fasilitas (beserta kelengkapannya) yang tersedia sehingga mempunyai nilai tambah bagi lembaga pendidikan itu sendiri maupun peserta pendidikan.
  6. Lingkungan;Merupakan sesuatu yang menjadi bahan evaluasi karena peserta pendidikan juga memerlukan kenyamanan,keamanan,keindahan,keselamatan dan kesehatan yang terjaga.
  7. Peran; setiap lembaga pendidikan seyogyanya harus mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya sehingga keberadaan lembaga itu bukan merupakan beban bagi sekitarnya.

Dengan adanya tool diatas maka tentunya kita dapat menentukan apakah sebuah sekolah dapat dikatakan unggul dibanding sekolah lain, memang alat yang menjadi ukuran terlalu ideal sehingga mungkin saja akan sulit tercapai secara keseluruhan, hal itu dapat dimengerti, sebenarnya alat ukur diatas dapat dibuat fleksibel artinya dari 7 (tujuh) point diatas apabila sebuah sekolah hanya terpenuhi 4 (empat) sementara sekolah lain hanya 2 (dua) atau 3 (tiga) maka sudah tentu sekolah yang memenuhi 4 (empat) poin saja dapat dikategorikan sekolah unggulan, demikian seterusnya sampai ada yang lebih banyak lagi dibanding yang lain.

Sisi lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa membuat sekolah unggulan haruslah secara berjenjang artinya kita harus membuat sekolah unggulan dimulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat atas secara berkesinambungan karena jika kita hanya membuat yang tingkat dasar saja maka outputnya akan menjadi rendah kembali karena tidak ada wadah lanjutannnya demikian juga jika membuat tingkat atas saja maka input yang seharusnya mempunyai kemampuan yang dipersyaratkan tidak akan diperoleh karena pada program pada tingkat dasarnya tidak sinkron dengan program tingkat atas. Dengan demikian membuat sekolah unggulan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi sosial masyarakat terutama ketercukupan gizi masyarakat, sehingga ada istilah yang mengatakan untuk memdapatkan output yang baik maka harus disediakan input yang baik juga.

Bahasan atau tulisan ini untuk memberikan gambaran kepada kita bahwa membuat sekolah unggulan selayaknya bukan didasarkan pada semangat atau slogan saja tetapi haruslah sudah ada wujud nyatanya dengan memulai membenahi semuanya dan segera melangkah dengan rencana dan program yang nyata juga sepanjang kita mempunyai daya dukung yang kuat akan tetapi jika memang tidak ada dukung mulailah dengan mencari dukungan dengan meyakinkan para pihak termasuk didalamnya kepada perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepedulian terhadap dunia pendidikan kita.

Semenatara itu tulisan ini juga merupakan bahan masukan bagi kita sebagai pengelola perusahaan bahwa membangun masyarakat disekitar lingkungan perusahaan (community development) adalah tugas yang sangat mulia, apalagi jika perusahaan menginginkan membangun sekolah unggulan, karena selain memberikan sesuatu yang sangat berharga, program itu secara umum merupakan kepedulian perusahaan akan nasib bangsa kedepan dan secara khusus bahwa perusahaan sedang mempersiapkan kader-kader pengelola perusahaan di masa yang akan datang, jadi jangan melihat sebagai biaya tinggi (high cost) tetapi lihat itu sebagai asset perusahaan….

Tidak ada komentar: